Terdorong hasrat ingin meningkatkan writing skill, dan merubah habit serta atittude dalam dunai blogging, hari ini saya coba signup di 750words.com.
Awalnya saya membaca tautan di grup Nichehack Private Mastermind Group yang menuju hubspot blog yang membahas tentang 31 tools terbaik untuk meningkatkan kemampuan menulis.
Nah dari 31 tools terbaik untuk meningkatkan writing skills, 750words.com ada di posisi ke-2, posisi pertama adalah Daily Page.
Ketertarikan saya pada 750words.com adalah karena GRATIS, yup gratis.
Kata GRATIS memang masih jadi daya tarik luar biasa bagi tukang ngeblog bokek seperti saya ini, hehehehe..
Tantangan dalam membuat tulisan
Tantangan terberat pertama yang saya hadapi adalah menyelesaikan tulisan sebanyak 750 kata.Saya jadi teringat pesan seorang mentor dalam hal menulis, Bu Rose W sang Pembelah Bulan. Beliau berucap, "Teruslah menulis, nanti kamu akan merasai setiap kata yang ditata".
Soal tulis menulis, sebenernya saya juga tidak terlalu bodoh-bodoh amat, meski tidak juga pintar. Saat sedang mood, saya bisa membuat tulisan yang lumayan panjang seperti dalam blog jagoankibot.com
Tapi, saat bad mood melanda, tiba-tiba otak saya langsung beku dan tak mampu untuk membuat tulisan. Padahal, Jerry West sudah mewanti-wanti "You can't get much done in your life if you only work on the days when you feel good"
Maka, bisa jadi apa yang dikatakan teman saya benar adanya, bahwa secara skill saya tidak bodoh-bodh amat, hanya perlu merubah habit dan attitude agar lebih produktif.
Penyakit terbesar dan bisa jadi salah satu kesalahan terbesar saya adalah terkena 'perfectionist syndrome'.
Perfectionist Syndrome
Sindrom ini membuat saya kadang tidak percaya diri untuk mempublish apa-apa yang sudah saya tulis.Bahkan ketika ide-ide itu muncul, saya tak segera menuangkanya kedalam tulisan. karena saya merasa apa yang saya buat tak kan sebagus milik Neil Pattel.
Sindrom ini membuat saya tak juga beranjak, bahkan setelah melihat teman-teman sudah mulai memanen hasil kerja kerasnya didunia blogging.
Saya masih berfikir, Oh saya masih butuh panduan ini dan itu, perlu beli alat ini dan itu hingga akhirnya saya tidak melakukan apa-apa kecuali menunda.
Dan menunda! ( Apakah anda punya problem yang sama??)
Ternyata, penyebab syndrome ini adalah rasa takut yang berlebihan.
Jauh di dalam benak saya tertanam ketakutan jika nanti tulisan yang saya buat tak bermanfaat, tidak ada yang membaca, berkomentar apalagi mensharingnya di medos.
Seolah-olah apa yang saya lakukan akan menjadi sia-sia belaka.
Saya takut nanti jadi malu kalau tidak berhasil. saya takut nanti kalau investasi yang saya lakukan tidak menghasilkan apa-apa kecuali kerugian belaka.
Saya menginginkan sebuah jaminan dalam investasi, sebuah keinginan yang mustahil terealisasi dalam sebuah bisnis.
Saya menginginkan sebuah kepastian, apakah usaha yang akan dilakukan ini benar-benar akan menghasilkan.
Sebuah keinginan yang mustahil terealisasi.
Dan dalam dunia bisnis tidak seperi itu keadaanya. Siapa berani merubah tantangan menjadi peluang, dialah pemenangya.
Maka satu-satunya jalan untuk menghapus 'perfectionist syndrome' adalah segera bangkit dan mengambil tindakan.
Action and Action!
Orang bijak berkata : Sukses akan cepat tercapai bila kita mampu fokus pada apa yang kita inginkan, bukan pada hal yang kita takuti.
Sudah siap action hari ini??
2 comments
Write commentsmantap mas... menginspirasi...
Reply"you can't get much done in your life if you only work on the days when you feel good"
yang ini gue banget,,
masih dikendalikan mood, belum bisa mengendalikan mood
we have same problem, hahahaha
Replyngerubah habit emag gak mudah, tapi mau gakmau harus dilakukan
thanks for coming and commenting
EmoticonEmoticon